Bitcoin tidak terkait dengan aset atau komoditas fisik dalam mendukung nilainya. Sebagai uang yang sehat, Bitcoin dapat berfungsi sebagai penyimpan nilai, alat tukar, dan unit hitung yang efektif tanpa perlu bergantung pada dukungan fisik. Sebaliknya, Bitcoin didasarkan pada prinsip-prinsip matematika dan kriptografi yang membangun sistem moneter yang terdesentralisasi, tanpa izin, dan tahan sensor. Dengan demikian, Bitcoin tidak memerlukan dukungan eksternal untuk mempertahankan nilainya.

Karena tidak dikendalikan oleh pihak manapun, Bitcoin tidak memiliki entitas atau organisasi yang bertanggung jawab atas dukungan dan keamanannya. Dalam konteks ini, kurangnya dukungan eksternal tidak mengurangi nilai Bitcoin. Mata uang fiat, yang digunakan secara luas dalam perekonomian global, juga tidak didukung oleh aset fisik dan bergantung pada kepercayaan dan penggunaannya dalam transaksi sehari-hari.

Namun, stabilitas mata uang yang dikeluarkan oleh pemerintah sering kali bergantung pada kontrol bank sentral terhadap jumlah uang yang beredar, serta kepercayaan masyarakat dan negara lain terhadap stabilitas pemerintah. Jika kepercayaan ini terkikis, mata uang fiat dapat mengalami depresiasi yang cepat karena upaya warga negara dan negara lain untuk menukar mata uang mereka dengan aset yang lebih stabil.

Untuk membandingkan dengan Bitcoin, perhatikan aset yang tidak dikeluarkan oleh otoritas pusat. Logam mulia seperti emas, yang nilai intrinsiknya berasal dari kelangkaannya, mirip dengan Bitcoin dalam hal ini.

Pemilik emas tidak memiliki klaim atas aset lainnya dengan memiliki satu ons emas. Nilai emas berasal dari sifatnya yang berharga itu sendiri. Masyarakat tidak khawatir bahwa emas mereka akan kehilangan nilainya karena emas telah dianggap berharga selama berabad-abad. Demikian pula, nilai Bitcoin berasal dari permintaan pasar dan tidak memerlukan dukungan eksternal untuk mempertahankan nilainya.

Apa Itu Mata Uang yang Didukung?

Mata uang yang didukung adalah bentuk mata uang yang diperkuat dengan jaminan bahwa dapat ditukar dengan aset lain dalam jumlah yang telah ditentukan. Contohnya, mata uang yang dijamin oleh emas mungkin memiliki jaminan bahwa 100 unit mata uang tersebut dapat ditukar dengan satu ons emas.

Meskipun emas dan perak adalah aset yang paling umum digunakan untuk mendukung mata uang, namun prinsip ini dapat diterapkan pada berbagai jenis aset. Pada tahun 1879, misalnya, dolar AS didukung oleh emas, karena emas memiliki kualitas kesepadanan dan kelangkaan yang membuatnya cocok sebagai standar nilai uang.

Suatu mata uang juga dapat didukung oleh mata uang lain, sebuah konsep yang dikenal sebagai mata uang yang dipatok. Dengan melakukan dukungan ini, mata uang tersebut dijamin akan memiliki nilai setidaknya sama dengan mata uang yang dijadikan patokannya. Namun, jika kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah untuk mempertahankan nilai tukar tetap terkikis, maka mata uang yang didukung ini dapat kehilangan kredibilitasnya. Dalam situasi semacam itu, pasar gelap untuk pertukaran mata uang dapat muncul, menyebabkan munculnya nilai tukar yang sebenarnya.

Mengapa Mata Uang Didukung?

Mata uang didukung untuk memastikan kelangsungan nilai mereka. Mata uang merupakan alat vital dalam menjalankan perekonomian suatu negara, namun banyak pemerintah yang menghadapi tantangan terkait ketidakstabilan mata uang. Hal ini dapat menghambat efisiensi penggunaan mata uang oleh warga negara dan merugikan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah seringkali menghadapi dilema terkait kecenderungan untuk mencetak mata uang secara berlebihan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan nilai mata uang dan inflasi yang meningkat.

Dalam upaya untuk melindungi nilai mata uang, pemerintah dapat mendukungnya dengan aset lain, yang bertujuan untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa mata uang tersebut akan mempertahankan nilainya. Namun, keberhasilan strategi ini tergantung pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap janji dukungan yang diberikan oleh pemerintah.

Jika kepercayaan tersebut merosot dan masyarakat meragukan kemampuan pemerintah untuk mempertahankan nilai mata uang, maka nilai mata uang tersebut dapat mengalami penurunan drastis karena individu berupaya menukar mata uang mereka dengan aset yang dianggap lebih stabil.

Kesimpulan

Pendukung suatu mata uang bertanggung jawab untuk memastikan nilai mata uang tersebut. Bitcoin, emas, dan mata uang fiat tidak memerlukan dukungan aset lainnya untuk mempertahankan nilai mereka. Bitcoin memiliki nilai intrinsiknya sendiri meskipun tidak ada dukungan karena ia memiliki karakteristik yang membuatnya menjadi uang yang sehat.

Artikel Sebelumnya :

• Bagaimana Proyek Kripto Metaverse Memanfaatkan Apple Vision Pro
• Berapa Biaya Pembuatan Aplikasi ERP atau Enterprise Resource Planning ?
• Metode SDLC Dalam Pengembangan Aplikasi/Software

Referensi

• https://river.com/learn/what-is-backing-bitcoin/