Install ubuntu 16.04 sistem menggunakan virtualbox bagaimana ?… Sebelum memulai tutorial instalasi ubuntu kali ini saya akan menjelaskan apa itu virtualbox ? VirtualBox adalah aplikasi open source yang berhubungan dengan Virtualisasi (VM). Lalu apa itu Virtualisasi, Virtualisasi adalah membuat atau membangun mesin sistem operasi yang berjalan diatas sistem operasi utama.
Dengan menggunakan aplikasi VirtualBox, kita akan mempunyai beberapa mesin komputer virtual( tanpa perangkat aslinya ) yang sudah terinstall sistem operasi seperti contoh gambar dibawah ini.
Ubuntu merupakan distro linux keturunan Debian, Debian sendiri sangat populer dikalangan pengguna dan para sistem administrator dikarenakan penggunaan sangat mudah dan banyak dukungan software atau aplikasi yang sangat banyak. Ubuntu sendiri banyak digunakan oleh pengguna desktop maupun server dan juga sangat populer untuk penggunaan cloud.
Peralatan atau persiapan untuk instalasi ubuntu 16.04 pada VirtualBox :
- Pastikan sudah terinstall VirtualBox. Link Download : VirtualBox Windows
- ISO Linux Image Ubuntu 16.04. Link Download : Ubuntu 16.04
- Note : saya menggunakan linux image ubuntu versi 16.04 untuk menyesuaikan dengan spesifikasi agar berjalan dengan lancar pada semua mesin laptop/komputer.
Install Ubuntu 16.04 di VirtualBox
- Setelah mempersiapkan bahan-bahan yang kalian perlukan kita akan memasuki tahap install ubuntu 16.04 pada virtualbox. Klik Tombol New berwarna biru muda sebelah kanan teks Tools.
Setelah itu Next >.
Keterangan :
- Name : Isikan nama VM terserah kalian.
- Type : Pilih tipe sistem operasi Linux.
- Version : Pilih versi Ubuntu dengan architecture 32-bit
- Pada bagian ini kalian akan ditanya akan hal alokasi memori atau ram yang digunakan dalam sistem operasi tersebut. Jika kalian menambahkan RAM semakin besar maka semakin cepat dalam hal instalasi maupun berjalannya sistem setelah terinstall. Rekomendasi dari saya lebih baik menggunakan RAM 1024 MB, jika spesifikasi laptop atau komputer rendah kalian bisa menggunakan RAM 512 MB.
- Pada tahapan selanjutnya adalah pembuatan virtual hardisk, karena saya membuat dari awal jadi saya membuat virtual hard drive baru pilih “Create a virtual hard disk now” dan pilih Create.
Setelahnya ada beberapa format harddisk yang bisa kalian pakai format VDI merupakan format dari VirtualBox itu sendiri, VMDK itu format dari VMWare dan VHD format yang biasa dipakai oleh windows virtual computer. Kali ini kalian bisa menggunakan VDI sebagai format harddisknya karena kalian menggunakan VirtualBox.
Pada opsi selanjutnya mengenai virtual harddisk, ada “Dynamically Allocated” ( pengalokasion secara dinamis ) dan “Fixed Size” (ukuran tetap). Berbedaan diantara dua opsi tersebut adalah jika menggunakan “Dynamically Allocated” ukuran hardisk akan mengikuti seberapa besarnya data atau file pada virtual hardisk tersebut. Jika menggunakan “Fixed Size” harddisk dari laptop atau komputer kita akan terpotong sesuai dengan ukuran virtual harddisk yang kita masukkan tadi meskipun virtual hardisk tersebut kosong.
Tentukan nama virtual disk dan berapa Giga Byte (GB) ukuran virtual harddisknya sesuaikan dengan keperluan kalian. Saya menggunakan ukuran 8 GB karena hanya menggunakan sedikit penyimpanan untuk sistem operasi linux server.
Pada tahap ini virtual machine telah selesai dibuat, Dengan artian kita sudah membuat komputer virtual dengan processor, RAM, Hard Drive yang terdapat didalamnya. Setelah itu saya setting juga network adapter agar terkoneksi dengan internet melalui Bridge Adapter Connection untuk mengkonfigurasinya silahkan klik Settings > Network. Bridge Adapter adalah suatu metode koneksi yang meneruskan dari adapter fisik ke dalam adapter virtual sehingga virtual adapter akan terkoneksi satu segment jaringan dengan adapter fisik.
Setelah klik OK Selanjutnya melakukan install ubuntu di virtualbox. Untuk memulai instalasi klik tombol Start.
Dikarenakan virtual komputer ini belum mempunyai sistem operasi, kalian akan di suruh untuk memasukkan sebuah startup disk atau bisa disebut file sistem operasi. Arahkan pointer ke icon folder untuk mencari dan memasukkan startup disk nya.
Cari file sistem operasi ubuntu yang sebelumnya sudah kalian download, dan klik Open.
Klik Start untuk booting ke dalam ISO melalui Optical Drive dan melanjutkan instalasi ubuntu.
Di awal, kalian akan diminta untuk memilih bahasa, secara default menggunakan bahasa Inggris/English. Saya menggunakan bahasa English.
Pada tahap ini pilih paling atas sendiri yaitu Install Ubuntu Server untuk mulai install ubuntu di virtualbox.
Tahap ini kalian pilih bahasa sesuai dengan defaultnya saja yaitu English.
Pilih location kalian seperti berikut “other > Asia > Indonesia”.
Untuk konfigurasi country, kalian biarkan saja default United States, karena akan mengacu pada format penulisan seperti kalender, format mata uang, dll
Untuk setiap Configure The Keyboard No > English (US) >English (US).
Nama hostname defaultnya ubuntu, jika ingin merubahnya silahkan ganti sesuai dengan keinginan kalian.
Silahkan masukkan Nama Lengkap kalian.
Tentukan username yang nantinya akan digunakan untuk login kedalam sistem operasi.
Masukkan password anda inginkan, setelah ini masukkan password ulang untuk konfirmasi.
Pada tahap ini anda akan ditanyai apakah home direktori di enkripsi. pilih No.
Tahap ini konfirmasi mengenai time zone/ Waktu, dan saya berada di lokasi malang jadi saya memilih Yes. Jika time zone masih belum sesuai silahkan pilih No dan memilih waktu Western, Central, Eastern.
Pada tahap kali ini yaitu partisi harddisk. Saya sarankan bagi yang awam silahkan memilih Guided – Use entire disk karena langsung otomatis ter partisi sesuai dengan kebutuhan sistem operasi. Jika ingin mempartisi sesuai keinginan anda silahkan pilih Manual.
Setelah itu pilih disk yang akan di partisi.
Pilih yes untuk menyetujui hasil partisi hardisk otomatis seperti pada gambar dibawah ini.
Proses instalasi ubuntu akan dimulai, setidaknya membutuhkan waktu 5 – 15 menit tergantung spesifikasi VM yang kalian gunakan, ditambah update repository jika VM terkoneksi internet.
Pada saat installing system akan ada pemilihan paket manajer, kalian kosongkan saja untuk konfigurasi ini agar lebih cepat proses instalasi ubuntunya dan juga matikan internet untuk menghindari proses update.
Pada tahap konfigurasi update silahkan pilih No Automatic Update.
Setelah itu kalian akan di tanya mengenai apa saja perangkat lunak yang akan diinstal, defaultnya adalah standart system utilities jika kalian ingin menambahkan software lain silahkan. Saya akan memilih standart system utilities.
Setelah proses instalasi selesai akan ada Install the GRUB on bootloader ini berfungsi untuk menjembatani antara bios dengan sistem operasi di harddisk jika tidak menginstall GRUB maka komputer/VM tidak akan bisa masuk kedalam sistem operasi. Pada tahap ini pilih Yes.
Instalasi selesai pilih Continue.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Menambah Port di Apache2 Linux (Multiple Port Virtualhost)
- Cara Instal Laravel di Ubuntu 20.04
- Cara Install Owncloud di Ubuntu 16.04 LTS dengan Apache2
0 Comments